Pohon Sengon

Menanam Pohon Sengon Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Petani

Menanam Pohon Sengon Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Petani

Pada saat ini banyak petani atau pemilik kebun yang menanam berbagai jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang berbeda-beda. Beberapa petani memilih jenis tanaman palawija, buah-buahan, sayur-sayuran dan beberapa jenis pohon dari kayu-kayuan seperti kayu mahoni, sengon dan pohon jati.

 Jenis tanaman akan mempengaruhi nilai jual dan pemasukan bagi petani atau pekebun. Jenis palawija termasuk jenis yang banyak di tanam dilahan penduduk. Umurnya yang pendek, harga bibit yang murah, gampang pemasarannya serta perawatan yang relatif lebih mudah. Jadi dalam setahun kita bisa memanen beberapa kali. Jadi petani tidak terlalu lama menunggu untuk bisa memetik hasilnya.

Hal ini juga berlaku kala kita menanam sejenis sayur-sayuran. Kebanyakan jenis sayuran mempunyai masa tanam yang sebentar. Seperti kangkung, sawi, kacang panjang, buncis, tomat, cabe, terung dan masih banyak lagi. Sayur-sayuran tersebut masa tanam hanya sebentar. Dalam satu lahan bisa di tanami dengan berbagai jenis tanaman yang bisa di konsumsi sendiri dan dijual kepada pihak pengepul. Biasanya harga dalam tiap musim tanam mengalami perubahan tergantung dari harga pasaran.

Selain itu ada alternatif lain yaitu dengan menanam lahan dengan sejenis kayu-kayuan seperti kayu jati, mahoni, sengon dan lain-lain. Untuk kayu-kayuan memang tidak seperti jenis sayur-sayuran dan buah-buahan. Kayu jati sendiri dapat di panen setelah berumur lebih sekitar 20 tahun lebih. Sedangkan pohon mahoni dan sengon bisa lebih cepat dari pohon jati. Pada umur 5 tahunan sudah mulai bisa dipanen. Untuk waktu panen yang tepat pada umur 10 tahunan.

Pohon Sengon

Walaupun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memetik hasilnya, namun bertanam sengon mempunyai beberapa keunggulan:

  1. Waktu yang di butuhkan jauh lebih pendek di bandingkan kayu jati. Untuk sengon unggulan pada umur 5 tahun sudah bisa dipanen, sedangkan sengon lokal dipanen pada umur 7- 10 tahun.
  2. Pada saat kita menanam sengon, di sela-sela pohon sengon kita bisa menanam berbagai jenis palawija atau tanaman berumur pendek lainnya.  Dengan begitu selagi kita menunggu panen sengon, kita bisa panen dari tanaman berumur pendek berulang-kali.
  3. Menanam sengon sangat menguntungkan karena harganya termasuk tinggi dan banyak di gunakan di berbagai lapisan masyarakat dan kebutuhan industri.
  4. Sengon termasuk tidak begitu sulit perawatannya.
  5. Biaya yang di keluarkan tidak begitu besar, tergantung dari jenis dan banyaknya pohon yang akan kita tanam.
  6. Harga jual sengon termasuk tinggi, walaupun baru di panen setelah beberapa tahun namun jika di bandingkan menanam sejenis sayur-sayuran atau palawija, setelah di total akan tetap menguntungkan bertanam sengon.

Itulah beberapa  kelebihan jika kita menanam sengon di bandingkan tanaman jenis lainnya. Varietas sengon sendiri bermacam-macam mulai dari sengon lokal, sengon laut, sengon morotai, sengon Solomon jaguar hingga sengon Solomon kultur jaringan.

Masyarakat Indonesia memang belum terbiasa dalam menanam tanaman yang mempunyai umur yang lebih panjang di bandingkan umur buah-buahan itu karena mereka lebih menyenangi tanaman yang bisa dipanen lebih cepat. Hanya saja kelemahan dari menanam sejenis ini, dalam beberapa tahun hasil yang di dapatkan kurang seberapa di bandingkan kita menanam sejenis kayu- kayuan.

Pohon Sengon

Untuk itu sebagai tanaman yang dapat meningkatkan pendapatan petani, pohon sengon patut di pertimbangkan untuk di tanam di lahan milik petani. Jika lahan yang tersedia terbatas, pohon sengon tetap bisa di tanam pada bagian pinggir lahan. Misalnya di pematang sawah atau di pinggir kebun. Dengan menanam beberapa pohon sengon saja, petani dapat memetik hikmahnya dengan mendapatkan penghasilan sampingan yang cukup lumayan.

Dan jika anda menginginkan bibit kayu sengon, olahan kayu sengon maupun log kayu sengon dengan berbagai ukuran, kami menjual baik grosir maupun eceran. Silahkan hubungi kami di:

 

085 748 491242

Kata Terkait : Pohon Sengon, Tanaman Sengon, Meningkatkan Penghasilan, Penghasilan Petani, Menanam Pohon Sengon, Jual Kayu Sengon, Jual Bibit Sengon, Harga Kayu Sengon, Harga Bibit Sengon

Log Kayu Sengon

Berbagai Manfaat dari Pohon Sengon

Berbagai Manfaat dari Pohon Sengon

Pohon sengon merupakan salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai kebutuhan industri. Permintaan akan kayu sengon di pabrik-pabrik industri juga semakin tinggi, maka dari itu banyak para petani yang memanfaatkan pohon sengon sebagai penghasilannya.

Perawatan yang dilakukan cukup mudah, perawatan secara intensif hanya dilakukan dalam satu tahun, ditahun berikutnya hanya memerlukan perawatan berkala dengan penyiangan rumput atau gulma.

Pohon sengon terkenal dengan pohon yang serbaguna karena mulai dari daun hingga akarnya setiap bagian pohonnya bermanfaat untuk kebutuhan hidup manusia mulai dari daunnya sebagai pakan ternak hingga kayu yang dimanfaatkan untuk kebutuhan industri.

Apa saja manfaat dari pohon sengon?

Berikut 4 manfaat dari pohon sengon

  1. Daun Pohon Sengon

Daun pohon sengon diyakini memiliki kandungan protein yang tinggi, yang baik untuk pakan ternak kambing, sapi maupun kerbau. Warna daunnya yang berwarna hijau berguna untuk memasak dan menyerap nitrogen dan karbiondioksida dari udara bebas.

Daun Sengon

Daun Sengon

  1. Akar Pohon Sengon

Nodul pada akar sengon dapat membantu proses porositas tanah dan penyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Sehingga dapat menyuburkan tanah, disekitar lahan yang ditanami pohon sengon bisa ditanami palawija untuk mendapat penghasilan, akar rambutnya yang kuat mampu menyimpan zat nitrogen, sehingga tanah disekitarnya menjadi subur.

  1. Kayu Sengon

Dari bagian-bagian yang ada pada pohon sengon, batang sengon atau kayu sengon banyak dimanfaatkan untuk keperluan industri pabrik pengolahan kayu, baik yang berbentuk kayu olahan papan seperti pembuatan peti, pengecoran semen dalam konstruksi, industri korek api, kertas, pensil dll.

Log Kayu Sengon

Log Kayu Sengon

  1. Bunga Sengon

Bunga sengon berbentuk malai yang berukuran sekitar 0,5-1cm yang berwarna putih kekuning-kuning dan agak berbulu. Setiap bunganya terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dalam penyerbukannya dibantu oleh angin atau serangga.

Bunga Sengon

Bunga Sengon

  1. Buah Sengon

Buah sengon dengan bentuknya yang pipih dan lonjong, berwarna hijau dibagian tengah berwarna cokelat, dengan daya berkecambah rata-rata 80%. Berat 1000 butir 16-26 gram.

Biji Sengon

Biji Sengon

  1. Daun Pohon Sengon untuk Peternakan

Dalam peternakan, pakan merupakan kebutuhan penting yang perlu kita perhatikan dari genetiknya. Didalam dunia peternakan pakan dibutuhkan sekitar 60-70% dari total biaya produksi. Maka dari itu daun sengon juga dibutuhkan sebagai sumber pakan non konvensional. Namun perlu kita perhatikan meskipun daun sengon memiliki kadar protein yang tinggi, akan tetapi dalam penggunaanya memerlukan pengolahan, karena selain mengandung serat kasar tepung daun sengon juga mengandung tannin.

Dilihat dari fungsinya pohon sengon memang termasuk pohon yang serbaguna, mulai daun hingga akarnya semua memiliki fungsinya masing-masing yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Dan jika anda menginginkan kayu sengon, kami menyediakan kayu sengon berkualitas berbagai ukuran baik grosir maupun eceran, untuk pemesanan silahkan hubungi kami di:

0821 3755 7003

Kata Terkait : Sengon, Pohon Sengon, Manfaat Sengon, Manfaat Kayu Sengon, Manfaat Daun Sengon, Manfaat Bunga Sengon, Manfaat Akar Sengon, Daun Sengon untuk Peternakan

 

Pohon Sengon

Pengaruh Pemangkasan Tanaman Sengon terhadap Tanaman Sela dalam Sistem Agroforestri

Pengaruh Pemangkasan Tanaman Sengon terhadap Tanaman Sela dalam Sistem Agroforestri

Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan petani yaitu dengan meningkatkan produktivitas dan tenaga kerja yang mereka miliki. Cara yang paling banyak dimanfaatkan oleh para petani adalah meningkatkan intensitas penanaman dan keanekaragaman tanaman. Biasa disebut dengan pola pertanaman ganda, sementara dalam istilah kehutanan sering disebut dengan agroforestri.

Pohon sengon sebagai tanaman pokok banyak dimanfaatkan dalam sistem agroforestri, cara ini banyak dilakukan oleh dengan penerapan jenis tanaman sela yang sesuai dengan tanaman sengon hingga umur tertentu. Berbagai tanaman yang sering digunakan sebagai tanaman sela yaitu diantaranya jagung dan cabe rawit.

Memang sistem agroforestri ini banyak memberikan pengaruh positif, akan tetapi kerusakan hutan yang belum dapat dikendalikan secara penuh. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penyesuaian terhadap umur sengon, sesuai dengan perum perhutani, petani pengelola lahan dengan sistem agroforestri hanya diperkenankan 15-24 bulan maksudnya yaitu tanaman sela diantara tanaman sengon yang berumur 15 bulan atau 24 bulan menyebabkan pertumbuhan sengon terganggu, selain itu juga dapat menurunkan produktivitas tanaman sela.

Dengan peraturan tersebut, setelah 15-24 bulan para petani harus berpindah ke tempat lain untuk memulai lagi sistem agroforestri. Tentu dengan hal ini Perum Perhutani harus menyediakan lahan yang baru karena selain bermanfaat untuk petani, juga dapat mengurangi kerusakan hutan yang saat ini masih cukup sulit dikendalikan.

Memang salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara memperpanjang masa pengelolaan lahan dengan sistem agroforestri lebih dari 24 bulan. Akan tetapi tanaman sengon saat sudah berusia 2 tahun, akan membentuk kanopi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman sela. Untuk menguranginya dapat dilakukan pemangkasan secara teratur. Hasil pangkasan tersebut dapat sebagai sumber bahan organik untuk memperbaiki produktivitas tanah.

Pemangkasan tanaman sengon sendiri bertujuan ini bertujuan agar batang sengon tidak memiliki cabang hingga bertumbuh dan siap dipanen. Lalu apa pengaruh terhadap tanaman sela jika dilakukan dengan sistem agroforestri? Ternyata selain bertujuan agar pohon sengon tidak bercabang, pemangkasan juga berfungsi untuk memberikan celah bagi tanaman sela agar dapat menikmati cahaya matahari yang masuk.

Dengan semakin banyaknya melakukan pemangkasan cabang pohon sengon, ternyata pertumbuhan tanaman sela seperti jagung dan cabe rawit justru pertumbuhannya semakin baik. Tanaman sela seperti jagung dan cabai justru mendapatkan celah yang lebih untuk sinar matahari agar dapat masuk dan pertumbuhan tanaman sela pun semakin baik. Memang pada umumnya tanaman lebih cepat tumbuh apabila diberi pupuk yang teratur, namun untuk penanaman sistem agroforestri justru tanaman sela dapat tumbuh dengan baik dengan adanya pemangkasan cabang sengon.

Penanaman pohon sengon dengan sistem agroforestri ternyata dapat memberikan penghasilan tambahan, namun hal ini masih terdapat kendala, seperti adanya peraturan pembatasan penanaman dengan sistem agroforestri tersebut yaitu hanya dapat diberlakukan hingga 2 tahun, sehingga saat masa kontraknya sudah habis para petani harus berpindah ke tempat lain untuk memulai kembali penanaman dengan sistem agroforestri.

Dan jika anda menginginkan bibit kayu sengon, olahan kayu sengon maupun log kayu sengon dengan berbagai ukuran, kami menjual baik grosir maupun eceran. Silahkan hubungi kami di:

0813 3524 6990

Kata Terkait : Sengon, Pohon Sengon, Penanaman Pohon Sengon, Sistem Penanaman Pohon Sengon, Sistem Agroforestri, Pengaruh Pemangkasan Cabang Sengon, Pengaruh Terhadap Tanaman Sela

 

Mengenal 4 Macam Pohon Sengon

Mengenal 4 Macam Pohon Sengon

Tanaman sengon atau yang sering disebut dengan pohon sengon adalah jenis tanaman yang termasuk dalam anggota suku Fabaceae. Pohon yang merupakan penghasil kayu ini tersebar secara alami di China, India, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Di negara Inggris pohon sengon dikenal dengan nama silk tree, sementara di negara Indonesia sengon dibeberapa daerah dikenal dengan Sengon didaerah Jawa dan  jeungjing didaerah Sunda. Dengan ciri khas daun yang menyirip yang mampu tumbuh disebaran iklim yang tropis dengan usia hidup yang cukup tinggi dengan akar yang menjulang kesamping dan kebelakang dengan besar antara akar dengan batang sama.

sengon buto

Seperti tumbuhan pada umumnya pohon sengon memiliki beberapa jenis.Dengan perbedaan baik secara fisik maupun non fisik atau keturunan, dengan ciri khasnya masing-masing

Ada berapa macam pohon sengon itu?

Berikut 4 macam pohon sengon

  1. Sengon Buto

Sengon buto atau sengon merah ini memiliki ciri khas pertumbuhannya yang paling cepat dibandingkan dengan sengon lainnya. Dibagian kulitnya bertekstur kasar yang berwarna coklat kemerah-merahan, sesuai dengan namanya sengon buto bentuk pohonnya besar. Namun sengon buto ini sifatnya mudah patah. Penyebaran alaminya didaerah tropis di Amerika dibagian utara, tengah dan selatan Mexico,  dapat tumbuh pada ketinggian 0-1000 m dpl dengan curah hujan 600-4800 mm/tahun. Tumbuh pada lapisan yang dalam, dapat hidup ditanah yang berpasir dan asin tetapi tidak dangkal, kuat terhadap cuaca yang dingin maupun terpaan angin. Seperti pohon sengon lainnya buah sengon buto berbentuk polong yang melingkar dengan garis tengah 7 dan 5 cm sehingga pangkal dan ujungnya menempel. Buah yang sudah tua akan berwarna coklat tua dalam satu buah berisi sekitar 13 benih dengan ukuran 1-2 cm diameter 0,8-1,3 cm berwarna coklat tua dan coklat muda ditengahnya.

Sengon Buto

Sengon Buto

  1. Sengon Solomon

Sengon Solomon termasuk jenis tanaman hutan yang banyak dibudidayakan oleh para petani karena pertumbuhannya cepat. Saat berumur 2 tahun diameter pohon sengon sudah mencapai 14 meter hal itu tentu berbeda dengan sengon lokal saat masih berusia 2 tahun, diameter pohon sengon lokal baru mencapai 7 meter. Sengon solomon juga tumbuh lebih tinggi, tidak begitu banyak memiliki cabang dan relatif lurus, dapat dipanen sekitar umur 5 tahun dengan lahan yang subur. Setelah berumur 5 tahun sengon solomon akan memiliki batang cabang bebas dengan kurang lebih 15-20m.

Karakteristik sengon solomon yaitu memiliki batang yang ketinggiannya mencapai 40m dengan diameter 100m. Memiliki akar tunggang yang kuat sampai menjulang ke tanah dengan serat kayu yang lurus, permukaan agak kecil, sedikit mengkilap dan lunak.

Sengon Solomon

Sengon Solomon

  1. Sengon Laut

Sengon laut termasuk jenis sengon yang banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan. Dibeberapa tempat sengon laut memiliki sebutan yang berbeda seperti Sika atau Selawaku (Maluku), Albasiah (Jawa), Wahogon (Papua) dan Batai (Malaysia). Karena pada umumnya pohon sengon dimanfaatkan kayunya maka jenis kayu sengon laut ini mudah digergaji dan dapat dikeringan dengan waktu yang cukup cepat. Sengon laut menyebar di seluruh Jawa, Maluku dan Irian Jaya.

Sengon Laut

Sengon Laut

  1. Sengon Tekek

Bentuk, ukuran dan pertumbuhannya sengon tekek hampir sama dengan sengon laut. Hanya saja yang membedakan terletak pada bagian ujung batangnya yang berwarna coklat kemerah-merahan. Dalam pemanfaatannya sengon tekek banyak digunakan sebagai kayu bakar atau bahan dasar untuk pembuatan kertas atau triplek. Kayu sengon tekek mudah patah jika dibandingkan dengan sengon buto, batang cenderung berwarna merah.

Sengon Tekik

Sengon Tekik

Itulah beberapa macam pohon sengon, dari berbagai macam pohon sengon yang ada kita perlu mempelajarinya agar kita mampu membedakannya.

Dan jika anda menginginkan kayu sengon, kami menyediakan kayu sengon berkualitas berbagai ukuran baik grosir maupun eceran, untuk pemesanan silahkan hubungi kami di:

0813 3524 6990

Kata Terkait: Pohon Sengon, Tanaman Sengon, Mengenal Pohon Sengon, Macam-macam Pohon Sengon, Jual Kayu Sengon, Jual Bibit Sengon, Harga Kayu Sengon, Harga Bibit Sengon

Kacang Sengon

Memanfaatkan Biji Sengon Menjadi Makanan yang Menyehatkan

Memanfaatkan Biji Sengon Menjadi Makanan yang Menyehatkan

Pohon Sengon (Paraserianthes Falcataria) adalah jenis tanaman yang dapat tumbuh disebaran iklim yang luas, namun akan lebih mudahnya hidup didaerah tropis. Tanaman sengon memilki usia hidup yang tinggi, dengan akar tunggang berbentuk bulat tidak berbanir, kuliat tidak beralur, berwarna putih dan tidak mengelupas, pohon sengon berbentuk menyirip. Buah berbentuk polong, 1 buah berisi 15-20 biji dengan bentuk pipih, jika sudah tua berwarna hitam kecokelatan, agak keras dan berlilin.

Jika kita berjalan-jalan di pertanian pohon sengon, pasti banyak dijumpai biji sengon diwilayah pertanian tersebut. Biji sengon yang dijumpai tersebut sampai saat ini memang masih tontonan, cukup banyak masyarakat yang belum mengetahui khasiat dari biji sengon bagi tubuh manusia.  Sejak saat itu ditemukan pengolah biji sengon yang bertempat tinggal di Surabaya yang mencoba memanfaatkan biji sengon untuk dijadikan sebagai makanan yang enak dan menyehatkan.

Selain daun, batang dan akar sengon yang bermanfaat, ternyata biji sengon juga memiliki manfaat yang baik bagi tubuh manusia yaitu dapat menurunkan tekanan darah tinggi, kolesterol dan asam urat. Melihat hal ini, biji sengon menjadi cara alternatif bagi para penderita penyakit tersebut untuk mengurangi rasa sakit yang dideritanya.

Kacang Sengon

Kacang Sengon

Buah sengon yang berbentuk pipih dengan satu buah berisi 15-20 biji ini, saat sudah diolah memang mirip dengan kacang. Maka tidak heran jika makanan dari biji sengon disebut dengan kacang sengon atau cangseng untuk memudahkan dalam penyebutannya.

Karena biji sengon masih terbungkus oleh kulitnya, maka untuk memulai pengolahannya, biji sengon yang masih ada kulitnya dijemur hingga pecah dan keluar dari kulitnya. Dalam penjemurannya kita tidak hanya satu kali saja, setelah dilakukan proses penjemuran yang pertama, kita masih melanjutkan pada tahap kedua yaitu penjemuran kembali biji sengon hingga benar-benar terpisah dengan kulitnya. Saat biji benar-benar sudah keluar dari kulitnya maka bisa memulai untuk tahap selanjutnya.

Setelah tahap penjemuran selesai , tahap selanjutnya yaitu proses penggorengan. Biji sengon digoreng dengan suhu yang sangat panas. Dalam tahap ini perlu adanya kehati-hatian, karena biji sengon saat terkena minyak panas bisa meletus seperti pop corn.

Biji sengon yang sudah digoreng dan masakan kemudian diberi garam, kemudian dipilih kembali. Hal ini bertujuan untuk memisahkan sisa kulit  yang masih melekat agar biji benar-benar tidak ada kulitnya, Karena kulit sengon rasanya pahit. Kemudian biji sengon yang sudah diolah hingga menjadi kacang sengon bisa dikonsumsi, jika ingin menjualnya bisa membungkusnya dengan plastik dengan ukuran sesuai tujuan jika ingin menjualnya untuk menambah penghasilan.

Awal penemuan makanan kacang sengon yaitu oleh seorang petani pohon sengon, yang melihat buah sengon yang berserakan di kebunnya. Maka munculah ide untuk memanfaatkan buah sengon, sehingga dikenallah kacang sengon hingga saat ini. Namun dalam produksi masih mengalami kendala karena biji sengon hanya dapat dipanen satu tahun sekali.

Pohon Sengon

Pohon Sengon

Melihat hal itu maka penjual kacang sengon, menawarkan dengan harga yang cukup tinggi perbungkusnya. Saat tidak musim,penjual kacang sengon mematok harga yang kebih tinggi.

Dan jika anda menginginkan kayu sengon, kami menyediakan kayu sengon berkualitas berbagai ukuran baik grosir maupun eceran, untuk pemesanan silahkan hubungi kami di:

0813 3524 6990

Kata Terkait : Pohon Sengon, Buah Sengon, Biji Sengon, Pemanfaatan Sengon, Pemanfaatan Biji Sengon, Makanan Kacang Sengon, Jual Kayu Sengon

Bibit Sengon

Menanam Sengon Kultur Jaringan di Bandingkan Sengon Lokal

Menanam Sengon Kultur Jaringan di Bandingkan Sengon Lokal

Budidaya Sengon Solomon Lebih Prospek daripada Sengon Lokal. Sengon solomon yang unggul dalam percepatan tumbuh menjadi incaran para pekebun. Tak heran banyak penjual bibit menawarkan benih atau bibit sengon solomon. Dr Eko Bhakti Hardiyanto di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada menyarankan pekebun mesti berhati-hati. “Perlu dipertanyakan asal-usul benihnya. Pasalnya, sulit mendapatkan benih sengon solomon,” ujarnya.

Pembeli rawan tertipu lantaran sulit membedakan bibit sengon solomon dan sengon lokal. “Bagi orang awam sulit melihat perbedaan sengon solomon dan lokal,” kata Dr Ir Ulfah Juniarti Siregar MAgr, periset di Departemen Silvikultur, Institut Pertanian Bogor.

Pilih Benih Sengon Solomon

Eko lebih menyarankan pekebun membeli benih (berupa biji) daripada bibit sengon solomon. Sebab, membedakan benih sengon solomon relatif lebih mudah dibanding bibit. Ukuran benih solomon lebih besar dibanding benih sengon lokal. Panjang benih sengon lokal 4-5 mm. Benih solomon berukuran hampir dua kali lipat, 8-9 mm. “Satu kilogram benih sengon lokal rata-rata terdiri atas 40.000 biji, sementara solomon hanya sekitar 25.000 biji,” ujar Eko.

Achmad Djumat, penangkar benih di Bogor, Jawa Barat, sepakat. “Benih sengon solomon lebih besar daripada sengon lokal,” ujar pensiunan peneliti di Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor itu. Warna benih solomon juga berbeda. Benih solomon berwarna hijau kebiruan, benih sengon lokal, kecokelatan dan ada garis tengahnya.

Jika mencermati bibit, menurut Ahmad ciri khusus sengon solomon terlihat dari ukuran daun. Daun sengon solomon lebih besar daripada sengon biasa. “Beda ukurannya hanya sedikit sekali,” ujarnya menegaskan.

Agus Sumarno, pekebun sengon solomon di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengatakan hal serupa. Saat tanaman sudah besar, perbedaan sengon solomon terlihat pada daun. Ia yang mengamati sejak bibit hingga panen berkesimpulan, daun solomon lebih lebar dan hijau muda. “Daun sengon lokal cenderung lebih kecil dan warna hijaunya lebih pekat,” ujar Agus.

Bibit Sengon

Bibit Sengon

Budidaya Sengon Solomon Cepat tumbuh

Perbedaan paling mencolok sengon solomon terlihat dari percepatan tumbuh tanaman. Ulfah menuturkan, perbandingan pertumbuhan sengon solomon 2 kali lipat dari sengon biasa. Jika pada umur 2 tahun sengon biasa berdiameter 7 cm, solomon mencapai 14 cm. Sengon solomon juga relatif lebih tinggi tanamannya. Selain itu, “Kayu lurus dan percabangan sedikit,” ujar Ulfah.

Menurut Sukandar dari PT Sumber Graha Sejahtera untuk membedakan bibit sengon solomon memang agak susah. “Hampir sama dengan sengon biasa,” ujarnya. Ketika sudah tumbuh besar batang relatif lebih lurus dan sedikit percabangan. Dari sisi kayu, “Sengon solomon memiliki serat yang rapat tetapi ringan,” ujarnya.

Sayangnya, percepatan tumbuh yang baik itu tidak diikuti dengan percepatan kemampuan berbuah. Pengamatan Achmad, sengon solomon di Indonesia sulit berbuah. Akibatnya, kemampuan menghasilkan benih juga berkurang. Sengon lokal rata-rata mampu berbuah pada umur 3-4 tahun. Sengon solomon yang Achmad lihat di Litbang Kehutanan di Kotamadya Bogor baru berbuah pada umur 10 tahun. “Buahnya hanya sedikit dan ketika ditanam kembali malah tidak tumbuh,” ujarnya.

Sifat sengon solomon yang cepat tumbuh dan sulit berbuah menyebabkan harga benih sengon solomon menjadi mahal. Sebagai perbandingan, harga jual benih sengon lokal Rp150.000, sengon merah Rp350.000 per kg, sengon solomon Rp900.000-Rp2-juta per kg.

Bagaimana dengan bibit hasil kultur jaringan? Ulfah menjelaskan, penanaman sengon solomon juga bisa berasal dari bibit hasil kultur jaringan. “Seharusnya penanaman sengon solomon dari benih maupun hasil kuljar hasilnya sama. Tapi tidak menutup kemungkinan di kultur jaringan terjadi mutasi,” ujar Ulfah. Menurut Iwan Gunawan, di bagian kultur jaringan PT Biohutanea, membudidayakan sengon solomon asal benih memang lama, lebih dari 5 tahun. “Tingkat kemurnian benih hanya 5%,” ujarnya. Sementara dari kultur jaringan kualitas 95% hampir sama dengan induk sehingga bibit lebih terjamin.

Pohon Sengon

Pohon Sengon

Arena kemampuan menghasilkan benih sengon solomon terbatas, banyak peneliti yang menyangsikan kemurnian benih sengon solomon yang dijual. Termasuk Ir M Zanzibar MM, peneliti di Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor. “Pekebun harus hati-hati ketika menyebut sengon solomon,” ujar Zanzibar. Sebab, banyak pedagang melabeli sengon lokal sebagai sengon solomon karena pertumbuhannya yang bongsor. Eko menyarankan, penjual bibit sengon solomon sebaiknya memiliki sertifikat dari Kementerian Kehutanan agar pembeli percaya. (majalah trubus)

Dan jika anda menginginkan bibit kayu sengon, olahan kayu sengon maupun log kayu sengon dengan berbagai ukuran, kami menjual baik grosir maupun eceran. Silahkan hubungi kami di:

 

0813 3524 6990

Kata Terkait :Pohon Sengon, Kayu Sengon, Budidaya Sengon, Menanam Sengon, Kultur Jaringan Sengon, Sengon Lokal

Pengendalian Hama Terhadap Tanaman Sengon

Pengendalian Hama Terhadap Tanaman Sengon

Sengon yang biasa disebut dengan albasiah, memiliki nama sebutan lain dibeberapa daerah seperti sengon laut dan sengon putih di Jawa, jeungjeng di Sunda, Tawa di Ternate dan goseu di Tidore. Pohon sengon memang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia karena daya gunanya yang cukup tinggi. Daya ekonomis pohon sengon juga cukup tinggi diantaranya untuk bahan bangunan, peralatan barang kerajinan, maupun bahan baku industri yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Namun dalam penanaman pohon sengon, semakin  bertambahnya umur penebangan kemungkinan sengon akan terserang hama maupun penyakit yang bertambah pula, hal ini tentu menyebabkan kerugian yang cukup besar. Biasanya hama dan penyakit akan menyerang pada akar hingga batang sengon.

Ada beberapa hama sengon yang umum kita jumpai diantaranya

  1. Hama Ulat Kupu Kuning

Hama ulat kupu kuning akan menyerang tanaman sengon pada bagian daunnya baik saat dipersemaian maupun sudah dilahan. Pada tanaman sengon dewasa dilahan yang terserang hama ini akan menjadi gundul. Namun tanaman sengon dewasa akan bertunas kembali, lain halnya dengan tanaman sengon di persemaian serangan hama yang dilakukan secara berulang-ulang akan menyebabkan tajuk kering dan mati.

Hama ulat kupu kuning ini bermetamorfosis dalam beberapa tahap:

  1. Ulat
  • Berwarna putih dan berbentuk lonjong
  • Lama bertelur 3-4 hari
  • Ulat berwarna hijau dengan garis putih yang memanjang pada sisi badan.
  • Lama stadium ±17 hari.
  1. Kepompong berwarna kehitam-hitaman
  • Panjang ± 15 hari
  • Lama stadium kepompong 5-6 hari
  1. Kupu-kupu bersayap kuning dengan garis hitam ditepi
  • Terbang dengan lincah dan biasa meletakkan telur pada daun sengon yang rendah
  • Lama stadium kupu-kupu ± 10 hari

Pengendalian hama ulat kupu kuning ini pada persemaian bisa menggunakan insektisida sistemik (a.1 Dimecion, perfection azodrin) disiramkan pada perakaran bibit dengan takaran 2-4 cc/liter. Insektisida akan terbawa air dari akar kedaun sehingga daun akan mengandung racun dan mematikan ulat yang memakannya.

  1. Ulat Uter (Boktor, Wowolan)

Ulat uter akan menggerek pada batang sengon, gejala awal yaitu perubahan warna kulit batang, yang mulanya berwarna putih keabu-abuan menjadi merah kecoklatan. Serangan pada kayu gubal yang kemudian berlanjut disekeliling batang menyebabkan tajuk dibagian atas menguning, daun gugur dan akhirnya mati. Lubang pada batang sengon dengan panjang kisaran 6-18 cm dengan diameter 15-20 mm dan mengarah keatas. Serangan ini dimulai dari saat sengon berumur 3 tahun dan semakin tua penyerangan akan semakin meningkat.

Ciri-ciri Serangga

  1. Awalnya berwarna hijau kekuningan kemudian berubah menjadi kuning keras.
  2. Telur berkelompok dengan perekat yang tidak berwarna.
  3. Telur berkelompok pada bekas patahan cabang atau retakan kulit bekas serangan lama
  4. Berbentuk lonjong
  5. Stadium telur lamanya 18-25 hari

Pengendalian hama uter bisa dilakukan dengan beberapa tahap yaitu

  1. Pengamatan sejak pohon sengon berusia 3 tahun hingga serangan hama dapat diketahui sejak dini
  2. Serangan awal bisa diketahui dengan permukaan kulit batang retak-retak dan terdapat kotoran/ cairan berwarna merah kecokelatan
  3. Bagian batang yang terserang sebaiknya segera dikupas dan ulat yang berada dibawah kulit dikeluarkan secara manual dan dimusnahkan
  4. Bagi tanaman sengon yang mengalami serangan lanjut, bisa diberikan insectisida sismetik seperti furadan gl dengan dosis 200-300 gram per batang. Ditaburkan pada sekeliling batang
  5. Sebaiknya sengon ditanam dengan sistem campuran dengan tanaman lain yang tidak menjadi inang serangga ini.
  6. Ulat yang baru menetas berbentuk silinder dengan warna putih kekuning-kuningan
  7. Menggerek kulit batang dan masuk kebagian kayu gubal
  8. Kepompong berwarna putih kekuning-kuningan
  9. Lama stadium ± 18 hari
  10. Kumbang aktif pada waktu senja sampai malam hari dan tidak tertarik oleh cahaya lampu
  11. Berwarna coklat kekuning-kuningan
  12. Waktu perkawinan dan bertelur terjadi beberapa jam, setelah kumbang keluar
  13. waktu bertelur selama satu hari dan hanya bertelur sekali selama hidup
  14. penyebaran ke tempat yang jaraknya jauh dibantu oleh tiupan angin.

Itulah beberapa cara dalam pengendalian hama penyakit. Setiap tanaman memang sering mendapat serangan hama maupun penyakit, baik yang dapat mematikan atau yang hanya bersifat sementara. Namun hal ini cukup merugikan bagi banyak petani, maka dari itu pengendalian hama perlu dilakukan untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman sengon.

Dan jika anda menginginkan bibit kayu sengon, olahan kayu sengon maupun log kayu sengon dengan berbagai ukuran, kami menjual baik grosir maupun eceran. Silahkan hubungi kami di:

 

0813 3524 6990

Kata Terkait : Sengon, Pohon Sengon, Tanaman Sengon, Hama Sengon, Penyakit Sengon, Penanggulangan Penyakit Sengon, Pengendalian Hama Sengon

Serangan Hama Boktor

Beberapa Hama dan Penyakit yang Dapat Menyerang Pohon Sengon

Beberapa Hama dan Penyakit yang Dapat Menyerang Pohon Sengon

Pohon sengon merupakan jenis tanaman yang mampu hidup disebaran iklim yang luas, terutama didaerah tropis. Pohon sengon memang dikenal memiliki usia hidup yang tinggi, dengan akar tunggangnya yang berbentuk bulat dan kuat mampu menjulang ke tanah dengan ukuran sama besar antara akar dengan batang sengon.

Dalam penanaman sebuah pohon hama dan penyakit memang menjadi permasalahan bagi para petani terutama bagi penanam pohon sengon, mengingat pohon sengon termasuk jenis tanaman yang memiliki potensi yang baik dan serbaguna dalam pemanfaatannya, maka hal tersebut dirasa merugikan bagi sebagian besar para petani pohon sengon.

Apa yang dimaksud hama itu?

Hama adalah semua jenis hewan atau binatang yang dapat merusak tumbuhan yang dapat merugikan manusia dari segi ekonomi. Hama juga dapat diartikan sebagai hewan pengganggu, dalam penyerangannya hama bisa saja seluruh bagian, kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai angka yang besar, akan tetapi tidak sampai menggagalkan panen. Besar atau kecilnya kerugian tergantung dengan jenis hama yang menyerang.

Apa yang dimaksud dengan penyakit tanaman itu?

Penyakit adalah kondisi saat tanaman terganggu atau terhambat yang penyebabnya bukan berasal dari hama, tentu hal ini akan merugikan manusia. Penyakit juga dapat menyebabkan pertumbuhan yang abnormal. Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman diantaranya jamur, virus, ganggang dan bakteri.

Dari segi ekonomi, hama dan penyakit memang merugikan khususnya bagi para petani. Padahal pohon sengon memiliki potensi yang cukup besar banyak industri pengolahan kayu yang memili jenis kayu sengon, karena permintaan yang semakin banyak sampai saat belum terpenuhi. Pohon sengon sebagai pohon yang cukup kuat terkadang masih terserang oleh hama penyakit yang mengakibatkan pertumbuhannya kurang optimal.

Pohon Sengon

Pohon Sengon

Berikut beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang pohon sengon

  1. Boktor

Boktor atau yang sering disebut dengan kumbang ini adalah jenis hama yang biasanya menyerang saat pohon sengon berusia 3 tahun, bagian yang diserang yaitu pada bagian batang sampai rapuh. Awal penyerangan hama boktor yaitu saat ada bagian batang yang berlubang kemungkinan pada saat itu telur sudah menjadi larva. Tanda-tanda batang sengon sudah mulai terkena hama boktor yaitu adanya gerek halus yang menempel pada permukaan kulit batang.

Serangan Hama Boktor

Serangan Hama Boktor

  1. Penyakit Karat Puru

Penyakit karat puru ini dapat menyerang sengon karena disebabkan oleh jamur Uromycladium tepperianum. Tingkat penularannya tergolong cepat, hal ini ditandai dengan adanya pembengkakan akibat jamur yang menyerang di cabang, pucuk ranting, tangkai dan daun sengon. Yang awal berwarna hijau berubah menjadi cokelat. Jamur ini tidak mengenal usia dalam penyerangannya, saat usia masih 1-2 tahun bisa menyerang pada batang utama yang rusak dan cacat. Jika penyakit menyerang pada saat persemaian sebaiknya dilakukan pencabutan dan pemusnahan bibit agar tidak menular.

Penyakit Karat Puru

Penyakit Karat Puru

  1. Jamur Upas

Jamur ini dapat menyerang pohon sengon pada bagian atas dengan berbagai usia bisa melalui luka atau kulit kayu yang tipis. Akibat dari serangan jamur ini yaitu warna batang kayu sengon yang berubah dan lambat laut menjadi pecah-pecah dan terkelupas. Jenis penyakit ini bisa dikendalikan dengan pemangkasan maupun pembakaran pada bagian tanaman yang terserang

  1. Jamur Akar Merah

Penyakit akar merah diakibatkan oleh Ganoderma sp. Jenis penyakit ini bisa dideteksi berdasarkan keadaan jamur di pangkal batang yang berwarna merah kecokelatan. Apabila diadakan pengamatan yang lebih lanjut, akibat dari penyakit ini daun akan menipis hingga menyebabkan kematian. Jamur akar merah biasanya muncul pada saat musim. Untuk mengatasinya bisa dilakukan dengan membersihkan batang sengon yang sudah terserang dan membuat parit isolasi. Untuk mencegah penyakit bisa dilakukan dengan pemberian pasta dengan cara mengoleskan pada akar tanaman dengan dosis yang sesuai yang terdapat pada label kemasan.

Memang hama dan penyakit sudah umum menyerang tumbuhan, perlunya mengetahui jenis hama dan penyakitnya setidaknya dapat menganstisipasinya agar hama tersebut tidak menyerang tumbuhan yang kita tanam.

Dan jika anda menginginkan kayu sengon, kami menyediakan kayu sengon berkualitas berbagai ukuran baik grosir maupun eceran, untuk pemesanan silahkan hubungi kami di:

0813 3524 6990

Kata Terkait : Pohon Sengon, Tanaman Sengon, Hama Sengon, Penyakit Pada Sengon, Jenis Hama Sengon, Jenis Penyakit Pada Sengon, Batang Sengon, Kayu Sengon

Pohon Sengon

Pembuatan Parit Isolasi untuk Mengatasi Penyakit Jamur Akar Merah pada Pohon Sengon

Pembuatan Parit Isolasi untuk Mengatasi Penyakit Jamur Akar Merah pada Pohon Sengon

 

Produksi pengolahan kayu sengon dalam beberapa tahun belakang mengalami peningkatan ,permintaan akan kayu sengon diolah dengan berbagai tujuannya sering membuat para petani pohon sengon merasa kualahan dalam memenuhi permintaan dari industri-insutri pengolahan kayu.

Dalam tahun ke tahun perkembangan pembudidaya pohon sengon memang cukup baik. Pohon sengon merupakan salah satu jenis tanaman yang serbaguna untuk dapat dimanfaatkan dengan berbagai keperluan seperti perabot rumah tangga, bahan pembuatan kertas dan berbagai pengolahan kayu sengon lainnya untuk pemenuhan kebutuhan manusia.

Keberhasilan dari pembudidayaan tanaman memang tidak sepenuhnya berjalan lancar, ada berbagai kendala yang mungkin dihadapi selama masa perawatan pohonnya. Kendala itu bisa berasal dari berbagai hal.

Dalam pembudidayaan pohon sengon dikenal ada hama dan beberapa jenis penyakit yang dapat menyerang pertumbuhannya dimana dalam penyerangannya mulai daun hingga akarnya dan ada salah satu jenis penyakit pohon sengon yang menyebabkan pohon ini mati. Jika hama dan penyakit ini tidak diatasi dengan baik dapat mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Serangan hama dan penyakit juga dapat menurunkan pertumbuhan, kualitas kayu dan daya kecambah biji.

Hama dan penyakit seperti boktor, karat puru, jamur upas dan jamur akar merah. Rata-rata hama dan penyakit yang menyerang pohon sengon ini menular melalui kontak langsung, maka dari itu untuk pengendaliannya untuk bibit sengon sebaiknya dipisahkan dengan bibit yang masih sehat.

Pohon Sengon

Selain pengendaliannya, dapat pula membuat parit isolasi hal ini dilakukan dengan maksud

  • Mencegah akar sengon yang sudah terkena hama maupun penyakit agar tidak bersentuhan langsung dengan akar sengon yang masih sehat.
  • Selain itu parit isolasi juga berfungsi jalan masuk sinar matahari dan dapat mengurangi kelembaban sampai kekedalaman parit.
  • Parit isolasi dapat digunakan sebagai saluran drainase agar area tersebut bebas dari genangan air hujan

Namun pembuatan parit isolasi ini juga dirasa belum begitu efektif, terutama pada saat musim hujan, air akan menggenang dan spora jamur berada digenangan. Hal ini akan memperparah jika penyerapan air tidak lancar, dimana akan menghanyutkan spora jamur yang akan menyangkut pada tanaman yang masih sehat.

Maka dari itu perlu dilakukan pemeliharaan diantaranya:

  • Bersihkan parit dari tanaman pengganggu menggunakan cangkul, parut yang runtuh juga diperbaiki menggunakan cangkul.
  • Pada parit bagian bawah dibuat agak miring agar air dapat mengalir lancar
  • Supaya air dapat mengalir di parit, perlu dilakukan penataan parit pada tanaman yang sakit.

Ada satu hama dan tiga jenis penyakit yang dapat menyerang pohon sengon, penyakit karat puru yang disebabkan oleh uromycladium tepperianum, jamur upas menyerang melalui luka atau kulit kayu yag tipis dan jamur akar merah yang disebabkan oleh Ganoderma sp.

Dalam penularanya dapat melalui kontak langsung dengan akar, maka pembuatan parit isolasi dimaksudkan untuk mencegah pohon sengon yang sudah terserang penyakit dengan pohon sengon yang masih sehat. Pembuatan parit juga berfungsi untuk jalan masuknya cahaya untuk mengurangi kelembaban.

Pohon Sengon

Pohon Sengon

Dan jika anda menginginkan bibit kayu sengon, olahan kayu sengon maupun log kayu sengon dengan berbagai ukuran, kami menjual baik grosir maupun eceran. Silahkan hubungi kami di:

 

0813 3524 6990

Kata Terkait : Pohon Sengon, Tanaman Sengon, Penyakit Sengon, Hama Sengon, Pencegahan Hama Sengon, Pembuatan Parit Isolasi

Karat Puru

Mengatasi Penyakit Parut Puru Pada Kayu Albasia atau Sengon

Mengatasi Penyakit Parut Puru Pada Kayu Albasia atau Sengon

Saat ini Departemen Kehutanan terus menggalakkan program penanaman pohon dengan target satu juta pohon. Hal tersebut sebagai wujud keprihatinan pada banyaknya penebangan liar yang mengakibatkan erosi di beberapa tempat juga untuk menyediakan suplai oksigen yang menyegarkan bagi masyarakat.

Sekarang tidak hanya pemerintah yang menggalakkan namun di dukung masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat hingga pihak swasta yang mendukung upaya pemerintah untuk melakukan penghijauan dan menyediakan kebutuhan kayu bagi industri dan rumah tangga. Sekarang di bebagai daerah terdapat Tahura (tanaman hutan rakyat) yang pengelolaannya di lakukan oleh penduduk lokal. Sayangnya di tengah upaya pemerintah melakukan program penanaman, upaya sosialisasi  terhadap masyarakat tentang berbagai macam penyakit yang menyerang pada tanaman sengon masih cukup kurang.

Salah satu penyakit yang menyerang pada pohon sengon adalah karat puru.  Karat puru adalah penyakit yang menyerang kayu sengon/ albasia yang bisa mengakibatkan kematian pada pohon tersebut.

Ciri-ciri pohon sengon yang terkena penyakit parut puru adalah di temukannya benjolan pada dahan, daun, batang, cabang dan ranting pohon. Penyakit ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan kematian pohon sengon. Penyakit ini menyerang tidak hanya pada pohon yang sudah besar namun bisa menyerang pada sengon yang masih menjadi benih di persemaian hingga sengon berumur 3 tahun.

Cara menanggulangsinya dengan mengembangkan teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman secara efektif. Dengan begitu penyebaran penyakit ini bisa dikendalikan dan dapat merugikan industri kayu rakyat. Masyarakat harus mengetahui cara penanggulangannya agar tidak menyebar.

Penyakit Karat Puru

Penyakit Karat Puru

Penyebab penyakit parut puru

Penyebab dari karat puru adalah adanya Uromycladium notabile dan Uromycladium tepperianum yang menyebabkan timbul bintil-bintil pada tunas dan kayu sengon yang bisa meyerang sebagian besar dari bagian pohon sengon.

Gejala yang di timbulkan:

  1. Adanya pertumbuhan lebih pada bagian sengon yang diserang
  2. Pembengkakan lokal pada bagian pohon seperti daun, batang dan cabang
  3. Pembengkakan berubah menjadi bitil-bintil kecil (puru/ gall)
  4. Jika sudah menyerang seluruh bagian pohon, maka pohon sengon dapat mati.

Pengendalian penyakit parut puru:

  1. Menghilangkan karat puru

Bagian dari pohon sengon yang terkena parut puru dihilangkan dengan cara diambil, di kupulkan dan dikubur dalam tanah agar tidak menular.

  1. Batang pohon yang terinfeksi di beri labur dan disemprot dengan larutan.

Bahan yang digunakan:

  • kapur 1 kg dilarutkan dalam air 5 – 10 liter
  • Belerang 1 kg dilarutkan dalam 5 – 10 liter
  • kapur di campur dengan belerang dengan perbandingan 1 : 1 dilarutkan dalam air 5 – 10 liter
  • kapur di campur dengan garam dengan perbandingan 10 : 1 dilarutkan dalam air 5 – 10 liter
  • belerang di campur garam dengan perbandingan 10 : 1 di larutkan dalam air 5 – 10 liter.
Karat Puru

Karat Puru

Setiap larutan dapat digunakan untuk 50 pohon yang terkena penyakit parut puru. Bahan yang digunakan untuk larutan labor lebih pekat di bandingkan larutan untuk bahan penyemprot. Agar lebih bersih, larutan perlu di saring terlebih dahulu sebelum di lakukan upaya penyemprotan. Jika tidak di saring maka penyemprotan tidak akan berjalan dengan lancar karena ada potensi untuk tersumbat.

Untuk itu jika kita akan memelihara sengon kita harus mengetahui berbagai gejala dan penanganannya agar pohon sengon yang kita tana terhindar dari penyakit dan dapat menghasilkan panen pohon sengon sesuai yang kita harapkan.

Dan jika anda menginginkan bibit kayu sengon, olahan kayu sengon maupun log kayu sengon dengan berbagai ukuran, kami menjual baik grosir maupun eceran. Silahkan hubungi kami di:

0813 3524 6990

Kata Terkait : Kayu Sengon, Pohon Sengon, Batang Sengon, Penyakit Sengon, Pencegahan Penyakit, Pengobatan Penyakit