Keunggulan Menggunakan Bibit Solomon Kulktur jaringan
Diantara bibit pohon sengon, bibit sengon Solomon dengan menggunakan kultur jaringan merupakan bibit yang paling unggul. Bibit ini mempunyai keunggulan dibandingkan jenis bibit lainnya, seperti bibit sengon Jawa, sengon Morotai, sengon Purworejo dan lain-lain.
Bibit sengon Solomon mempunyai beberapa keunggulan diantaranya:
- Bibit yang dihasilkan relatif lebih seragam dalam pertumbuhannya.
- Dapat diproduksi dengan jumlah yang banyak.
- Produk yang dihasilkan akan terbebas dari penyakit.
- Pengadaan bibit tidak tergantung musim.
- Mempunyai pertumbuhan 2x lipat dibandingkan sengon lokal.
- Menghasilkan panen yang lebih banyak dibandingkan sengon lainnya.
- Mempunyai diameter yang lebih besar.
- Mempunyai batang pohon yang lebih tinggi.
- Lebih tahan penyakit.
- Kayunya lebih lurus dan percabangan sedikit.
- Bisa hidup hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut.
- Saat berumur 8 tahun batang sengon mempunyai diameter 60 cm dan ketinggian sekitar 25 meter.
- Memperoleh sifat yang dikehendaki dari sifat pohon indukannya.
Dari beberapa keunggulan diatas, maka sudah selayaknya para pekebun menggunakan bibit sengon Solomon di bandingkan dengan sengon jenis lain yang harganya lebih murah. Memang ada kendala dalam masalah harga yang di tawarkan sedikit lebih mahal yang menyebabkan para pekebun menggunakan sengin Jawa atau sengon Morotai. Namun bila hasilnya kurang menggembirakan maka sebaiknya kita menggunakan sengon Solomon kultur jaringan.
Secara sekilas, kita bisa membedakan bibit sengon Solomon dengan sengon jenis lainnya yaitu ukuran daunnya yang lebih besar di bandingkan sengon lainnya. Daun sengon Solomon lebih lebar dan berwarna hijau muda. Sedangkan daun sengon lain ukuran lebih kecil dan warnanya lebih pekat.
Sengon Solomon cepat tumbuh
Salah satu kelebihan utama sengon Solomon yaitu pertumbuhan yang sangat cepat, perbandingan 2 kali lipat di bandingkan sengon biasa. Contohnya saja pada umur 2 tahun, sengon Solomon telah berdiameter 14 cm sedangkan sengon lain berdiameter 7 cm. Pohon sengon Solomon juga relatif lebih tinggi dan lurus, dengan percabangan yang lebih sedikit. Serat kayu Solomon juga lebih rapat namun kayunya ringan.
Harga benih sengon memang bervariasi, untuk sengon lokal dijual Rp150.000,- sengon merah berkisar Rp350.000,- sengon Solomon bisa mencapai hampir 1 juta hingga Rp2.000.000,- Terkadang hal ini yang menyebabkan orang memutuskan menggunakan sengon lokal karena harganya yang murah. Walaupun untuk hasil panen nanti sangat signifikan hasilnya. Untuk itu penggunaan bibit sebaiknya melalui pemikiran dan persiapan yang matang.
Salah satu kelemahan dari sengon Solomon adalah mempunyai keterlambatan dalam berbuah. Sengon Solomon baru berbuah setelah berumur 10 tahun, itupun dalam jumlah yang sedikit. Pada saat di tanam kembali bahkan mempunyai kemungkinan tidak tumbuh. Hal itu sangat sangat jauh berbeda dengan sengon biasa yang telah berbuah pada umur 3-4 tahun.
Pembudidayaan sengon Solomon dari biji atau benih membutuhkan waktu yang lama, sekitar 5 tahun. Di samping itu tingkat kemurniannya sekitar 5 %. Sementara dari kultur jaringan mempunyai kualitas 95 % yang hampir sama dengan indukan sehingga bibit lebih terjamin. Dari berbagai fakta tersebut pembeli sebaiknya teliti dengan memilih bibit yang memiliki sertifikat dari Departemen Kehutanan.
Dan jika anda menginginkan bibit kayu sengon, olahan kayu sengon maupun log kayu sengon dengan berbagai ukuran, kami menjual baik grosir maupun eceran. Silahkan hubungi kami di:
0813 3524 6990
Kata Terkait: Pohon Sengon, Tanaman Sengon, Jenis Sengon, Sengon Solomon, Keunggulan Sengon Solomon
.
.